Si Popeye Suka Makan Bayam

"I AM JUST A LITTLE GIRL WHO NEVER STOP DREAMING"

May 28, 2015

KUNCUP BUNGA ITU

Musim gugur sudah dimulai beberapa minggu lalu. Dedaunan mulai berguguran memenuhi jalan, serasa segala sesuatu menguning. Namun begitu kuncup bunga terakhir yang baru muncul akhir musim lalu di pohon itu masih tetap menempel kuat pada rantingnya. Dia masih kelihatan keras kepala untuk tetap bertahan disana meskipun sekelilingnya sudah jatuh terhembus angin semilir. 

Setidaknya dia sudah melihat sekelilingnya. Bagaimana dedaunan mulai berguguran melepaskan harapan dan berggabung menyemarakkan musim yang pilu itu. Tak ada yang meminta kuncup bunga itu tetap bertahan disana.Sepertinya kuncup bunga itu akan selalu begitu sampai ada angin yang cukup kuat untuk membuatnya menyerah.

Entah apa yang dipikirkan kuncup bunga yang hampir layu itu. Mengapa dia masih mencengkeram ranting pohon itu. Mengapa dia tidak membiarkan dirinya jatuh tertiup angin seperti yang lainnya. Akan sangat sulit baginya untuk bertahan di tengah musim yang seperti ini. Bahkan mungkin menjatuhkan diri sendiri terlihat lebih masuk akal. Apakah dia memiliki alasan untuk tetap berada disana? Mungkin begitu. Keras kepala.

Tapi mungkin perjuangan kuncup bunga itu sangat berharga. Dia hanya ingin mekar sebelum gugur. Tidak akan ada artinya jika kuncup bunga yang baru tumbuh lalu kemudian gugur karena musim berganti. Ah, tidak masuk akal. Lihatlah dia mulai lelah. Dia mulai layu. Dia mulai khawatir apakah dirinya bisa mekar sebelum jatuh. Tidak ada yang bisa membantunya bertahan. Tidak ada yang menyemangatinya untuk tetap berjuang. Mungkin kuncup bunga itu sendiripun bertanya-tanya sampai kapan dia akan terus berada disana. Atau juga dia bertanya-tanya apakah dia akan bisa mekar sebelum angin menghembusnya jatuh ke tanah yang jauh.

Tidak ada alasan, tidak ada kekuatan dan tidak ada harga untuk tetap mempertahankan cabang yang akan menopangnya selamanya. Mungkin kuncup bunga itu hanya menunggu alasan yang benar untuk melepaskan ranting itu. Kalau tiba saatnya dia harus menjatuhkan dirinya sendiri, biarlah aku menjadi orang pertama yang tau dan aku akan mengucapkan selamat tinggal padanya. Tentu saja dengan senyuman.

No comments:

Post a Comment