Taukah kamu bahwa aku sedang memposisikan diriku sebagai seseorang yang memujamu dari ujung kaki sampai ujung kepala? Kamu memang gambaran yang sempurna yang mampu aku bayangkan sampai detik ini. Manis, berwibawa, memesona, pandai dan misterius. Singkatnya, aku tidak bisa menolak untuk mencintaimu. Aku selalu berharap kamu tau dan melihat bagaimana rasa yang kumiliki padamu. Namun nyatanya kamu menganggapku sama seperti perempuan lainnya yang memposisikanmu sebagai pengagum, bukan pecinta. Padahal kalau boleh jujur sedikit padamu, aku bukan sekedar fans yang hanya bersorak saat kamu gemilang. Aku penggemar nomor satumu yang mengagumimu karena apa adanya kamu.
Tahukah kamu rasanya menjadi seorang perempuan yang diam-diam memperhatikan seluruh sosial mediamu hanya untuk mengobati perih dan sakitnya rindu? Yang bisanya hanya berprasangka, hanya bisa mengira, hanya bisa menerka bagaimana perasaanmu padaku selama ini. Kamu tau tidak rasanya menjadi perempuan yang setiap hari kerjanya bertanya-tanya, kesana-kemari, mencari bayanganmu, sementara kamu melenggang seenaknya seakan kamu tidak melihat betapa aku memperhatikamu? Kamu tau bagaimana sesaknya menahan diri untuk tidak menghubungimu lebih dulu karena aku tau diri bahwa memang tidak pernah ada sesuatu diantara kita? Bagaimana capeknya menjadikan diri sebagai orang yang terus berharap meskipun tidak ada jaminan bahwa kamu akan melihatku suatu hari nanti, kamu tau rasanya?
Mungkin, kamu bertanya-tanya kenapa aku bisa dengan mudah jatuh cinta kepadamu. Bisa jadi ceritanya panjang kali lebar kali tinggi. Tapi cobalah duduk sebentar dan lihat mataku dalam-dalam. Aku memang sudah memperhatikanmu sejak lama, bertahun-tahun, meskipun aku tidak tau bagaimana kamu, bagaimana kehidupan sehari-harimu, latar belakangmu, siapa saja kekasih atau gebetanmu. Aku mencintaimu mungkin karena kamu tampan, mungkin karena kamu pandai, mungkin karena kamu gemilang, mungkin karena kamu tinggi. Semua itu hanya mungkin. Tapi yang aku tau pasti aku mencintaimu karena itu adalah kamu. Seandainya itu bukan kamu, pasti aku tidak akan menyukaimu. Meski kamu, sekali lagi, tidak akan pernah tau alasanku itu.
Sebenarnnya dadaku begitu sesak. Tapi tetap kutahan tangisku supaya tidak jatuh saat mereka selalu menyebut namamu di sekitarku. Namamu itu seperti candu bagiku, menyenangkan, memabukkan tetapi mematikan. Aku bergembira saat mendengar namamu disebut, tetapi aku juga tidak bisa menahan diriku tertusuk amarah yang sebenarnya tidak aku pahami. Karena sangat susah untukku meraba-raba hatiku sendiri dan hatimu. Apakah hatiku akan baik-baik saja atau malah teriris luka kalau aku mencintaimu.
Seandainya kamu tau, sakitnya bukanlah sakit yang paling sakit. Lebih dari itu. Adakah yang lebih menyakitkan daripada ditinggal orang yang paling kamu sayang? Tentu saja ada! Mencintai seseorang yang begitu dekat, tapi cinta yang terus bertumbuh itu tidak pernah menyentuh dan menjamah. Saat aku dekat denganmu, tapi tidak bisa kuungkapkan perasaanku. Aku hanya perempuan yang gemar menunggu, selalu menunggu, berharap kamu datang dan tersenyum padaku. Terlalu tinggikah harapanku? Terlalu berdramakah aku? Terlalu membawa perasaan kah aku? Apa mungkin kamu terlalu tinggi untukku? Atau terlalu sempurna untuk ku miliki? Aku tidak tau.
Seandainya kamu sadar bahwa kamu selalu membuatku tersenyum ketika aku membayangkanmu. Kamu sering membuatku tertawa dalam hati saat aku mengingat tingkahmu. Dan kamu membuat jantungku berdebar saat kurangkai tatapan matamu dalam pikiranku. Tapi kamu, orang yang membuatku tertawa paling kencang adalah orang yang membuatku menangis paling kencang juga akhir-akhir ini. Aku jatuh cinta sendiri.
Aku senang menulis tentang kamu karena dalam tulisanku sosokmu bisa abadi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
This is my private life, but I am glad to share it with you guys. If you are willing, let's hear the song together heheh..... It is a nice song.... Please check the link below ^.^
No comments:
Post a Comment