Bagaimana Perasaanku? Siapa yang bisa menjawab? Apakah senang? Apakah sedih? Atau biasa-biasa saja? Semuanya tidak pasti. Tidak bisa digambarkan. Seandainya ada warna yang pas untuk mewakili perasaanku ini, warna itu pasti tidak akan menarik. Mungkin tidak merah, tidak hijau, tidak biru, ataupun hitam. Kotor.
Coba lihat saja sekeliling ini. Sudah berdatangan orang-orang untuk menyelamati kami. Tapi itu malah membuatku serba salah. Apakah senang ataukah sedih? Sekali lagi tidak bisa terjawab. Hari ini terakhir. Besok ujungnya. Berjalan memakai baju yang indah, sepatu mahal, make up paling cantik bahkan senyuman terbaik pun belum bisa menenangkan hati ini.
Aku berpikir, apa gunanya senyuman terbaik? Apa gunanya sepatu mahal? Apa gunanya menjadi yang terbaik besok kalau ujungnya tidak bersama lagi? Menyenangkan memang bisa mengakhiri semuanya dengan senyuman. Tapi apakah masih tetap menyenangkan kalau tidak bisa saling mengejek satu sama lain lagi? Apa masih tetap menyenangkan jika tidak bisa saling menertawakan lagi? Apa enaknya tidak bisa saling bertemu dan bertegur sapa? Apa serunya jika tidak bisa saling marah lagi?
Disini tempat kita pertama kali bertemu sebagai orang asing. Disini juga akan menjadi tempat perpisahan kita sebagai sahabat yang akan saling kehilangan. Kalau aku bilang jangan pergi, apa hakku? Siapa aku? Pada akhirnya hari esok harus tetap terjalani, suka atau tidak suka. Dan entah kapan lagi bisa bertemu. Bisa jadi ini hanya awal, bisa jadi juga ini adalah akhir.
Terasa sesak di dada ini. Mau teriak takut dilempari orang. Mau menangis sudah terlalu cengeng. Mau marah nanti dikira stress. Tapi diam saja membuat hati ini terganjal. Serasa telinga ini sudah tersumbat. Pekak. Terlalu banyak hal yang otakku teriakkan sampai tidak ada suara lain lagi yang bisa kudengar.
Mungkin rasa ini hanya aku..... Hanya aku.....
No comments:
Post a Comment