Si Popeye Suka Makan Bayam

"I AM JUST A LITTLE GIRL WHO NEVER STOP DREAMING"

April 24, 2014

CINTA YANG BUKAN CINTA


Pada suatu ketika aku bertemu denganmu tiba-tiba ada sesuatu yang membuatku menjadi jengkel. Rindu rasanya menyapa dirimu seperti biasa, tapi perasaanku enggan mengujar kata “Hai, Kawan!” meskipun ku lihat dari matamu ada perasaan yang sama yang ingin kau katakan, tapi kenapa kau hanya membisu? Sehingga membuat kamu dan aku menjadi canggung untuk tersenyum.

Apakah keadaan yang membuat kamu dan aku semakin berubah menjauh? Kalau iya, keadaan yang mana? Berapa lamakah kita saling kenal? Tapi tak ada satu bagian pun dalam dirimu yang ku tau. Terkadang kamu baik sampai aku salah mengartikannya menjadi suatu oasis tersendiri dalam pandanganku. Tapi tiba-tiba kamu  acuh tak acuh sampai aku seperti tak mengenali dirimu sebagai kamu lagi.

Kadang kala aku membiarkan diriku bersembunyi dalam bayangan sehingga kamu tidak memperhatikan kehadiranku. Terkadang aku juga mengumbar bahwa ini aku mengawasimu. Begitupun aku tapi kamu tidak menghiraukanku. Kamu berpikir ini adalah permainan. Tapi iya kah rasaku ini sekedar permainan? Aku pusing sendiri memikirkannya.

Kalau boleh tanya, kamu anggap aku ini apa? Teman bukan, sahabat bukan, menganggap lebih apalagi! Cukupkah selama ini aku orang asing bagimu? Hanya tinggal berapa lama lagi aku disini, itu pun tak juga kamu sadari. Seandainya kuasa aku menghantikan waktu, pasti sudah kulakukan dari dulu supaya aku lebih lama memandangmu.

Konyol rasaku kalau terpikir tentang aku dan bayanganku senja hari. Aku berkeras mengejar bayanganku sendiri yang semakin jauh meninggalkanku. Kucoba untuk menginjak kepala bayanganku sendiri tapi bayanganku semakin cepat berlari. Begitu juga pikirku saat aku berlari mengejarmu. Semakin cepat ku berlari, semakin cepat kamu beranjak pergi. Konyol sekali! Tentu saja, kakiku tak sepanjang kakimu!

Mungkin salahku merepresentasikan dirimu dari sudut pandangku yang kabur tanpa kacamata. Mungkin bukan cinta, tapi hanya ‘terduga cinta’. Hanya bodohku yang menginginkannya nyata. Selain karena pandanganku buruk tanpa kacamata setelah kacamataku pecah seminggu yang lalu, aku cuma ingin membodohi diriku sendiri terhadap fatamorgana dirimu. Kuanggap saja kamu nyata.

Ah, ya sudahlah.

No comments:

Post a Comment