Seekor laba-laba menyombongkan diri karena tenunan sarangnya yg banyak. Ia menghina ulat sutra dgn membandingkan hasil tenunannya.
“Hai, ulat sutra, lambat sekali kau bekerja !! Pantas saja sarang yg kau buat tidak jadi-jadi, sedangkan aku dalam waktu singkat saja dapat menenun tenunan yg hampir tak terhitung banyaknya !!”
Dengan tenang ulat sutra menjawab, “Memang benar, aku bekerja dgn lambat tapi lihatlah hasil akhirnya. Tenunanku sangat berkualitas, bahkan manusia menjualnya dgn harga yg tinggi. Bagus atau tidaknya sesuatu tidak dilihat dari jangka waktunya, tapi dari mutunya.”
Laba-laba pun terdiam dan pergi entah kemana, dan Ulat sutra kembali meneruskan pekerjaannya. Dibenaknya, ulat sutera bergumam. “Jika kita tidak bisa memahami keputusan orang lain, hendaknya janganlah menghina atau menyalahkannya, menghormatinya akan menjadikan diri kita lebih baik”.
Abraham Lincoln pernah mengatakan, “Karangan yang bernilai, bukan terletak pada berapa panjang atau pendeknya, melainkan pada isinya.”
Demikian juga nilai hidup manusia, bukan terletak pd berapa panjang atau pendek umurnya, melainkan bagaimana ia mengisi kehidupannya di dunia ini.
Mungkin sebagian orang berpikir bahwa hidup ini hanya perlu dijalani saja.
Hidup ini akan menjadi lebih hidup jika mengisinya dgn hal-hal yg “Memberi Buah” berarti bagi orang lain, peduli dgn orang-orang sekeliling kita dimanapun kita berada.
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." ~Yohanes 15:8 ~
God Bless.. o:)
the copyright of "J Mishael Perez"
No comments:
Post a Comment