Habis sambutan ketua panitia, dimulailah serah-terima kenang-kenangan dari ketua panitia kepada nara sumber. Mereka ketawa-ketawa ig.... Piye jal? (Jawa in action). Astagaaaa..... Bapak di belakangku ini nguapnya lebar banget?!
Seru banget deh seminarnya. Gimana enggak coba, kalo yang mereka bicarakan kebanyakan jorok-joroknya. Pembicaranya orang jurnalistik semua. Wah ga salah gue ikut nih. Selama seminar ni gue banyak dapet wangsit (yaelah??). Otak gue dibukakan kalo sebenarnya orang Indonesia itu belum bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terkejut juga gue kalo sebenarnya 8 dari 10 bahasa Indonesia adalah bahasa asing! Ga banyak bahasa aslinya (lalu? semuanya palsu huahuahauahahauahua.....). Contohnya, ada judul berita utama di salah satu koran yang penulisnya salah kaprah ga bisa bedakan "di" huruf depan atau yang sering anak bahasa bilang preposisi dengan "di-" awalan. Ntah ini yang salah Penulisnya atau editornya ga penting dah. Yang jelas mereka ternyata belum bisa membedakan mana "di" yag dipisah dan mana yang harus disatuin (jangan-jangan nih tulisan gue juga gitu lagi?). Kayak gini nih isinya "4 Pelaku Pencurian Motor di Bawa ke Kantor Polisi." Kalo loe jeli pasti tau dimana salahnya. Yang itu baru satu aja, masih ada yang lain dan yang lebih ga masuk akal. Sepulang seminar ini tadi gue langsung baca koran di kos. Mana tau ada yang salah juga di dalam koran yang udah berkaliber begitu. Dan ternyata emang iya huauhuahuhhuahauhauahahua...... Ada juga dalam berita ditulis begini,"Seorang wanita berinisial MG telah ditusuk dadanya hingga tembus ke dada belakang." Wuakakakakakakakakakakak asli ngakak deh gue..... Kenapa ga sekalian bilang ditusuk di bagian perut depan sampai tembus ke perut belakang?! Konyol dah. Seru juga mengamati hal-hal aneh nan penuh mistis dan magis ini hahahahahhaha.....
Salah satu pembicara tadi juga berkomentar tentang negeri ini. Kenapa bangsa Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam hal budaya dan sumber daya masih tertinggal oleh negara-negara Asia yang lainnya? Simpel saja, karena dari dulu sampai sekarang semboyan Indonesia adalah MENGEJAR KETERTINGGALAN. Sekali lagi gue mau ngakak wkwkwkwkwkwkwkwkwkkwwkwkwkwk...... Ketertinggalan kok dikejar? Kapan majunya? Harusnya semboyan kita itu Mengejar Kemajuan gitu lah. Kalo ketertinggalan terus yang dikejar ya balik kanana lah mundur terus. Kadang-kadang memang kita memang kurang memperhatikan bahasa dan budaya kita sendiri sehingga kita lebih suka dikontaminasi oleh bahasa asing. Nah kata "terkontaminasi" sendiri kan sebenarnya bahasa asing yang 'di-Indonesiakan". Diserap dari bahasa Inggris "contaminate" yang artinya "dikotori" atau "dicampuri". Biar lebih Indonesia makanya ditambah awalan "ter-" dan akhiran "-isasi". Gue kan masih ada campuran jawa nih, berarti gue juga bisa "men-Jawakan" bahasa asing donk ya?? hehehe.... Kalo bahasa Jawa halus itu biasanya diberi akhiran "-ipu" supaya mejadi bahasa Krama Inggil (bahasa sopan tingkat tinggi orang Jawa). Jadi gue biasa bilang "mripatipun", "mobilipun", "necklace-ipun", "cake-ipun", dan sebagainya... dan sebagianya....
Pose dulu ah |
Wassallam.
No comments:
Post a Comment